KPM UI BUNGA BANGSA CIREBON

Mahasiswa KPM Bersama Kepala Desa Waledkota Bapak H. Sutaryo, S.Sos.

KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT [KPM]

Mahasiswa KPM Bersama Dosen Pembimbing Lapangan Agus Dian Alirahman, M.Pd.

KPM ABCD UI BUNGA BANGSA CIREBON

Desa Waledkota Bebas Stunting.

POTENSI MASYARAKAT DESA WALED KOTA

Belajar Dari Masyarakat untuk Kembali ke Masyarakat .

MAHASISWA PESERTA KPM UI BUNGA BANGSA CIREBON

Belajar dan Siap-Sigap Bersama Masyarakat Desa Waled Kota.

Wednesday, July 19, 2023

GENERASI ANAK CERIA DESA WALED KOTA

Masa anak adalah masa paling berbahagia dan ceria, hal ini beralasan karena kebahagiaan saat masa kanak-kanak memiliki pengaruh positif terhadap tumbuh kembang kognitif (proses belajar), nilai diri, social skill saat dewasa. Begitu disampaikan psikolog Elizabeth Santosa.
Lalu, apa hal yang membuat anak bahagia? Berdasarkan riset Child Happiness, anak-anak usia 2-5 paling bahagia saat bermain bersama orangtuanya. Bahkan tingkat kebahagiaan ini lebih tinggi dibandingkan saat bermain bersama adik atau kakaknya. "Karenanya, penting bagi orangtua untuk menghabiskan waktu bersama anak". Untuk menciptakan suasana berbahagia pada fase setiap pertumbuhan dan perkembangan anak tentu memerlukan usaha konkret yang dibangun di lingkungan keluarganya, terlebih bagi aktor utamanya yakni para orang tua. 
Pemerintahan Desa Waledkota melalui kegiatan Posyandu tidak hanya menitik beratkan pada pelayanan kesehatan masyarakat dan anak-anak yang berdomisili di setiap dusunnya, namun berkontribusi pula dalam mengedukasi para orang tua termasuk Ibu-ibu ketika mendatangi pekan posyandu. Para Ibu diberikan pemahaman secara edukasi tentang baiknya memperhatikan pola asuh pada setiap anak-anaknya. Para Ibu diberikan pemahaman bagaimana setiap anak harus diberikan perhatian yang sangat baik terlebih bagi anak-anaknya yang masih berusia pada rentang 2 sampai dengan 5 tahun.

Share:

Friday, July 14, 2023

BAHAGIA BERSAMA MASYARAKAT DESA WALED KOTA

Penelitian terbaru yang dilakukan di Kanada membuktikan orang yang tinggal di desa lebih bahagia dibandingkan mereka yang hidup di kota besar.[sumber:https://timesindonesia.co.id/]. Pertanyaan, mengapa tinggal di desa dinilai lebih bahagia?

Menurut para peneliti, masyarakat yang hidup di daerah pedasaan dinilai memiliki kekuatan komunitas yang sangat baik. Dibanding dengan masyarakat kota, dimana masyarakat dan antar warganya yang cenderung jarang bertemu atau berkomunikasi. Masyarakat dan warga yang tinggal di daerah pedesaan dinilai sangat guyub, mereka memiliki kesadaran yang tinggi walau tidak tertulis. Apabila salah satu warga atau tetangganya ada yang sedang menghadapi musibah, maka tetangganya secara sadar tanpa paksaan akan segera membantu. 

Kebahagiaan masyarakat yang tinggal di pedasaan dinilai tidak memiliki faktor tingkat stress diantara warganya. Masyaarakat desa tidak memiliki tingkat stress yang tinggi, berbeda dengan masyarakat kota yang cenderung menghabiskan pendapatannya setidaknya 30 persen lebih banyak demi membayar kebutuhan rumah. Dan  hal ini ternyata bisa memicu stres. 

Masyarakat desa Waled Kota menilai bahwa kebahagiaan tidak hanya dinilai dan terkategorikan secara material, mereka menilai bahwa kebersamaan dan keharmonisan antar warga lah yang menjadi kebahagiannya. Masyarakat yang bahagia dan berbahagia dinilai memiliki relevansi kuat sebagai faktor pendukung taraf kebahagiaan. Bahkan masyarakat yang berbahagia dinilai memiliki hubungan dengan kesehatan, karena mereka lebih memiliki orientasi berfikir yang positif. Sehingga pola fikir yang sehat mempengaruhi pula terhadap kesehatan dan kebugaran setiap warganya. Selanjutnya faktor kebahagiaan yang tercipta dilingkungan masyarakat pedesaan adalah berasal dari faktor keluarganya. Nilai-nilai kekeluargaan di lingkungan dan wilayah Desa Waled kota dinilai sangat kuat dan tinggi, mereka selalu mengedepankan musyawarah dan berembuk untuk menghasilkan solusi dari setiap kendala yang ditemukan.

 

Share:

POTENSI MASYARAKAT DESA WALED KOTA

Kata Waled berasal dari Bahasa Sunda yang berarti lumpur. Berdasar histori atau sejarahnya, Waled merupakan sebuah perairan di laut Jawa akan tetapi semakin lama mengalami penyusutan ke arah utara.  Kata Waled yang berarti laut ditambah lumpur pesisir sungai Cisanggarungyang berasal dari pegunungan yang berada di Kabupaten Kuningan. 
Asal mula penamaan Waled berawal sekitar abad ke 15 Pangeran Sutajaya Upas yang dikenal dengan nama Mbah Kuwu Cirebon Girang yang mendapat tugas dari Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Cirebon bagian Timur serta ditugaskan untuk menumpas pasukan siluman di Gebang yang dipimpin oleh Sirorod dan berhasil ditumpasnya. Kemudian perjalannya kembali dilanjutkan ke arah selatan dan sampailah di sebuah pedukuhan yang wilayahnya kebanyakan rawa/lumpur (leled) sehingga kuda yang ditungganginya tidak mampu berlari kencang. Dari peristiwa tersebut pengucapan leled diartikan Waled dan pedukuhan tersebut dinamai dengan pedukuhan Waled. 
Selain faktor histori atau sejarah dari Desa Waled Kota tersebut, terdapat pula potensi yang menjadi keunggulan yang terdapat di Desa Waled Kota, diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Pendidikan, masyarakat desa Waled Kota memandang pendidikan sebagai prioritas dalam lingkungan setiap keluarganya. Terdapat lembaga pendidikan formal, non-formal dan informal. Pendidikan formal terdapat dan tersedia dari mulai pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar sampai pendidikan menengah. Pendidikan non-formal tersedia dalam bentuk lembaga pendidikan dan keterampilan masyarakat, pondok pesantren dan lembaga pendidikan sosial.
  2. Ekonomi, masyarakat Desa Waled Kota selain dikenal dengan profesi wiraswast, sebagian masyarakatnya pun ada yang tetap mengembangkan potensi lahannya untuk bertani dan berladang. Terdapat pasar rakyat tradisional dan modern baik berupa toko dan ruko yang dipandang sebagai potensi dari desa Waled.
  3. Kesehatan, layanan kesehatan di Dewa Waled terdapat RSUD Waled dan Puskesmas. Jelas ini menjadi potensi yang dimiliki oleh masyarakatnya. Selain akses yang relatif dekat, kehadiran pusat layanan kesehatan tersebut menjadi keunggulan yang dimiliki sebagai potensi Desa.
  4. Budaya, Istilah “budaya” atau “culture” secara istilah dalam bahasa Indonesia, memiliki arti yang beragam di antaranya. pikiran atau akal budi. Adat istiadat, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah. Sehingga dapat didefinisikan sebagai cara hidup dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini jugalah yang dipelajari dan dibagi dalam suatu kegiatan bermasyarakat karena dipakai bersama. Budaya adalah sesuatu kegiatan yang sudah dilakukan secara turun  temurun. Masyarakat kecamatan Waled masih melaksanakan ritual atau tradisi yang bertujuan sebagai rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, selain itu juga ritual yang dilakukan bertujuan agar tetap diberi keselamatan. Ritual yang masih dilakukan di antaranya: Upacara Mapag Sri, Upacara Ngubaran, Upacara Nyusur Taneuh (Meraba Tanah), Upacara Ngadegkeun Imah (Mendirikan Rumah), Ngupatan (empat bulanan, . Nujuh bulan (tujuh bulanan), Upacara kelahiran, Upacara kematian, 
Share:

MAKNA DAN NILAI DALAM PENGABDIAN MAHASISWA

Pengabdian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI berarti "proses, cara, perbuatan mengabdi atau mengabdikan". Pengabdian merupakan bagian dari tri dharma perguruan tinggi selain pendidikan dan penelitian. Pengabdian menjadi perhatian yang sangat urgent bagi masyarakat akademis, salah satunya bagi setiap mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi. Hal itu beralasan karena setiap mahasiswa berangkat dari masyarakat dan akan kembali kepada masyarakat. Pengabdian kepada masyatakat di lingkungan Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon tidak hanya menjadi kewajiban studi yang harus diikuti dan diselesaikan bagi setiap mahasiswanya, namun menjadi kesempatan mereka sebagai mahasiswa dapat belajar dengan baik dari masyarakat secara implementatitif.

Pengabdian masyarakat di Universitas Islam Bunga Bangsa menjadi salah satu kegiatan yang bertujuan membantu masyarakat tertentu dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun. Dengan mengadopsi model ABCD [Asset Based Community Development] kegiatan pengabdian kepada masyarakat lebih diorientasikan kepada pengembangan aset atau potensi setiap daerah yang menjadi lokasi pengabdiannya. 

Salah satu lokasi kuliah pengabdian kepada masyarakat yang diikuti oleh mahasiswa Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon yaitu Desa Waled Kota Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon. Desa yang terletak di wilayah timur kabupaten Cirebon. Berdasar sumber dari Wikipedia, Waledkota adalah desa di kecamatan Waled, Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, terletak di wilayah timur Kabupaten Cirebon yang berada pada ketinggian 25 s/d 30 mdpl, dengan suhu rata-rata 25-30 derajat celcius. Desa Waled terdiri dari 5 dusun, 12 RW, dan 36 RT dan jarak dari Ibu kota Kabupaten kurang lebih 60 km dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Desa ini dipimpin oleh seorang Kepala Desa dengan sebutan Kuwu. Saat ini dipimpin oleh H. Taryono selakuk Kuwu.

Share:

KABUPATEN CIREBON

KABUPATEN CIREBON

Wikipedia

Search results