Menurut para peneliti, masyarakat yang hidup di daerah pedasaan dinilai memiliki kekuatan komunitas yang sangat baik. Dibanding dengan masyarakat kota, dimana masyarakat dan antar warganya yang cenderung jarang bertemu atau berkomunikasi. Masyarakat dan warga yang tinggal di daerah pedesaan dinilai sangat guyub, mereka memiliki kesadaran yang tinggi walau tidak tertulis. Apabila salah satu warga atau tetangganya ada yang sedang menghadapi musibah, maka tetangganya secara sadar tanpa paksaan akan segera membantu.
Kebahagiaan masyarakat yang tinggal di pedasaan dinilai tidak memiliki faktor tingkat stress diantara warganya. Masyaarakat desa tidak memiliki tingkat stress yang tinggi, berbeda dengan masyarakat kota yang cenderung menghabiskan pendapatannya setidaknya 30 persen lebih banyak demi membayar kebutuhan rumah. Dan hal ini ternyata bisa memicu stres.
Masyarakat desa Waled Kota menilai bahwa kebahagiaan tidak hanya dinilai dan terkategorikan secara material, mereka menilai bahwa kebersamaan dan keharmonisan antar warga lah yang menjadi kebahagiannya. Masyarakat yang bahagia dan berbahagia dinilai memiliki relevansi kuat sebagai faktor pendukung taraf kebahagiaan. Bahkan masyarakat yang berbahagia dinilai memiliki hubungan dengan kesehatan, karena mereka lebih memiliki orientasi berfikir yang positif. Sehingga pola fikir yang sehat mempengaruhi pula terhadap kesehatan dan kebugaran setiap warganya. Selanjutnya faktor kebahagiaan yang tercipta dilingkungan masyarakat pedesaan adalah berasal dari faktor keluarganya. Nilai-nilai kekeluargaan di lingkungan dan wilayah Desa Waled kota dinilai sangat kuat dan tinggi, mereka selalu mengedepankan musyawarah dan berembuk untuk menghasilkan solusi dari setiap kendala yang ditemukan.
0 comments:
Post a Comment