Kata Waled berasal dari Bahasa Sunda yang berarti lumpur. Berdasar histori atau sejarahnya, Waled merupakan sebuah perairan di laut Jawa akan tetapi semakin lama mengalami penyusutan ke arah utara. Kata Waled yang berarti laut ditambah lumpur pesisir sungai Cisanggarungyang berasal dari pegunungan yang berada di Kabupaten Kuningan.
Asal mula penamaan Waled berawal sekitar abad ke 15 Pangeran Sutajaya Upas yang dikenal dengan nama Mbah Kuwu Cirebon Girang yang mendapat tugas dari Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Cirebon bagian Timur serta ditugaskan untuk menumpas pasukan siluman di Gebang yang dipimpin oleh Sirorod dan berhasil ditumpasnya. Kemudian perjalannya kembali dilanjutkan ke arah selatan dan sampailah di sebuah pedukuhan yang wilayahnya kebanyakan rawa/lumpur (leled) sehingga kuda yang ditungganginya tidak mampu berlari kencang. Dari peristiwa tersebut pengucapan leled diartikan Waled dan pedukuhan tersebut dinamai dengan pedukuhan Waled.
Selain faktor histori atau sejarah dari Desa Waled Kota tersebut, terdapat pula potensi yang menjadi keunggulan yang terdapat di Desa Waled Kota, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Pendidikan, masyarakat desa Waled Kota memandang pendidikan sebagai prioritas dalam lingkungan setiap keluarganya. Terdapat lembaga pendidikan formal, non-formal dan informal. Pendidikan formal terdapat dan tersedia dari mulai pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar sampai pendidikan menengah. Pendidikan non-formal tersedia dalam bentuk lembaga pendidikan dan keterampilan masyarakat, pondok pesantren dan lembaga pendidikan sosial.
- Ekonomi, masyarakat Desa Waled Kota selain dikenal dengan profesi wiraswast, sebagian masyarakatnya pun ada yang tetap mengembangkan potensi lahannya untuk bertani dan berladang. Terdapat pasar rakyat tradisional dan modern baik berupa toko dan ruko yang dipandang sebagai potensi dari desa Waled.
- Kesehatan, layanan kesehatan di Dewa Waled terdapat RSUD Waled dan Puskesmas. Jelas ini menjadi potensi yang dimiliki oleh masyarakatnya. Selain akses yang relatif dekat, kehadiran pusat layanan kesehatan tersebut menjadi keunggulan yang dimiliki sebagai potensi Desa.
- Budaya, Istilah “budaya” atau “culture” secara istilah dalam bahasa Indonesia, memiliki arti yang beragam di antaranya. pikiran atau akal budi. Adat istiadat, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah. Sehingga dapat didefinisikan sebagai cara hidup dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini jugalah yang dipelajari dan dibagi dalam suatu kegiatan bermasyarakat karena dipakai bersama. Budaya adalah sesuatu kegiatan yang sudah dilakukan secara turun temurun. Masyarakat kecamatan Waled masih melaksanakan ritual atau tradisi yang bertujuan sebagai rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, selain itu juga ritual yang dilakukan bertujuan agar tetap diberi keselamatan. Ritual yang masih dilakukan di antaranya: Upacara Mapag Sri, Upacara Ngubaran, Upacara Nyusur Taneuh (Meraba Tanah), Upacara Ngadegkeun Imah (Mendirikan Rumah), Ngupatan (empat bulanan, . Nujuh bulan (tujuh bulanan), Upacara kelahiran, Upacara kematian,
0 comments:
Post a Comment